Selasa, 17 Maret 2009

PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS
SISTEM REPRODUKSI, PAYUDARA, SISTEM ENDOKRIN, SISTEM PERKEMIHAN DAN SISTEM KEKEBALAN PADA KEHAMILAN
A. Pendahuluan

Berkaitan dengan pertemuan yang lalu yaitu tentang upaya untuk meningkatkan efektifitas antenatal, minggu ini kita akan membahas tentang perubahan anatomi dan fisiologis pada reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem perkemihan dan sistem kekebalan.
Objektif pembelajaran hari ini yaitu setelah menyelesaikan sub topik ini mahasiswa mampu menjelaskan Perubahan anatomi dan dan adaptasi fisiologis pada sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem perkemihan dan sistem kekebalan dengan benar.
Materi pada pertemuan ini meliputi : penjelasan tentang perubahan anatomi dan dan adaptasi fisiologis pada sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem perkemihan dan sistem kekebalan . Metode yang digunakan adalah ceramah tanya jawab, diskusi dan studi kasus.
Materi ini merupakan dasar dalam memberikan asuhan pada masa hamil. Sebagai bidan dalam praktiknya harus memberikan asuhan yang tepat sesuai kebutuhan ibu,sehingga bidan harus mengetahui dasar-dasar perubahan secara anatomi dan terjadinya adaptasi fisiologis pada masa hamil. Oleh karena itu materi ini perlu diperhatikan dan dipahami sehingga dalam memberikan asuhan bidan mampu membedakan kasus yang perlu tindakan atau hanya perlu pemberian informasi .


B. ISI

Perubahan yang terjadi pada tubuh pada saat hamil, bersalin dan nifas adalah perubahan yang hebat dan menakjubkan. Sistem-sistem tubuh berubah dengan otomatis menyesuaikan dengan keadaan hamil, bersalin dan nifas. Berikut ini adalah perubahan-perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada sistem tubuh pada masa hamil yaitu sebagai berikut :


PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS SISTEM REPRODUKSI

Anatomi Organ Panggul




UTERUS

Peningkatan berat dari 60 gram sampai 1000 gram pada akhir kehamilan (40 minggu). Peningkatan ukuran dari 7,5 x 5 x 2,5 cm sampai 30 x 23 x 20. berikut ini adalah perubahan uterus pada setiap trimester yaitu sebagai berikut :

Trimester I

- Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama kehamilan di bawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat, pembesaran ini dasarnya disebabkan oleh hipertropi , hiperplasia, lunak dan dapat mengikuti pertumbuhan janin. Bentuk uterus pada awal kehamilan berubah menjadi bulat untuk mengantisipasi pertumbuhan janin dan juga menampung cairan dan jaringan plasenta yang terus meningkat. Pada minggu ke-12 kehamilan uterus telah keluar dari rongga panggul sehingga dapat teraba di atas simpisis pubis dan mengadakan dekrorotasi ke arah kanan sesuai dengan pembesarannya.
- Tanda Hegar : perubahan pada isthmus uteri yang menyebabkan isthmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat slaing sentuh. Perlunakan ini timbul 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir.




- Tanda piskacek : pertumbuhan rahim tidak sama kesemua arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama.



- Leher rahim (serviks) : berfungsi sebagai pelindung yang efektif terhadap infeksi dan juga mempertahankan kehamilan. Di bawah pengaruh progesteron sel-sel leher rahim mengeluarkan lendir yang menebal dan makin pekat selama kehamilan, lendir yang menebal membentuk sumbatan leher rahim yang disebut operculum. Ukuran leher rahim tetap selama kehamilan yaitu 2,5 cm. Estrogen menyebabkan peningkatan vaskularisasi pada leher rahim sehingga terjadi perlunakan (tanda goodell’s).



- Desicua : merupakan nama lain dari endometrium selama kehamilan. Progesteron dan estrogen yang dihasilkan oleh corpus luteum menyebabkan desidua menjadi lebih tebal , labih banyak mengandung darah pada daerah fundus, daerah ini merupakan tempat implantasi. Desidua menghasilkan lingkungan yang kaya glikogen untuk blastocist sampai trofoblastik membentuk plasenta. Setelah plasenta terbentuk, maka plasentas dapat membentuk hormon sendiri dan korpus luteum berubah menjadi corpus albican.

Trimester II
- Pada awal kehamilan trimester II, uetrus mulai memasuki rongga peritoneum. Minggu ke-20 kehamilan bentuk rahim menjadi seperti aslinya atau berbentuk buah pir, bagian fundus lebih bulat dan tebal.
- Kelenjar-kelenjar serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
- Sejalan dengan bertambahnya ukuran uterus, posisi uterus akan menempel pada dinding abdomen dan menggeser intestinal ke arah atas dan samping sehingga memungkinkan uterus terdapat pada posisi longitudinal terhadap garis axis panggul dan dinding abdomen menyokongnya dari depan.

Trimester III
- Pada akhir kehamilan dinding uterus mulai menipis dan lebih lembut. Pergerakan janin dapat diobservasi dan badannya dapat diraba untuk mengetahui posisi dan ukurannya, korpus berkembang menjadi segmen bawah rahim.
- Pada minggu ke-36 kehamilan terjadi penurunan janin ke bagian bawah rahim hal inin disebabkan melunakny jaringan-jaringan dasar panggul bersamaan dengan gerakan yang baik dari otot rahim dan kedudukan bagian bawah rahim.
- Estrogen menyebabkan peregangan miometrium sehingga pada saat ini dapat terjadi konstraksi brakton hicks yang sifatnya tidak beraturan, datang sewaktu-waktu dan tidak mempunyai irama tertentu.

OVARIUM

Ovulasi berhenti selama kehamilan dan pematanga folikel ditunda. Biasanya hanya satu corpus luteum kehamilan dapat ditemukan di dalam ovarium wanita hamil dan hanya berfungsi maksimal sampai 6-7 minggu pertama kehamilan dan selanjutnya fungsinya menurun sampai akhirnya pada minggu ke-16 kehamilan fungsinya digantikan oleh plasenta untuk menghasilkan estrogen dan progesteron.

TUBA FALOPII

Selama kehamilan otot-otot yang meliputi tuba mengalami hipertropi dan epitelium mukosa tuba menjadi gepeng.

VAGINA

Trimester I
- Terjadi peningkatan vaskularisasi karena pengaruh hormon estrogen, peningkatan vaskularisasi menimbulkan tanda chadwick (warna merah tua atau kebiruan) pada vagina sampai minggu ke-8 kehamilan.
- Sekresi vagina menjadi lebih kental, putih dan asam kerena meningkatnya jumlah glikogen pada lapisan epitel vagina. Estrogen membantu mempertahankan dan meningkatkan keasaman vagina (pH 3,5-5) yang berfungsi untuk mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan bakteri patogen yang mungkin ada dalam vagina.

Trimester II
Sekresi vagina meningkat, hal ini normal jika tidak disertai gatal, iritasi atau berbau busuk.

Trimester III
Estrogen menyebabkan perubahan pada lapisan otot dan epitelium. Lapisan otot mambesar, vagina lebih elastis yang memungkinkan turunnya bagian bawah janin.


PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA PAYUDARA

Trimester I
Terdapat peningkatan dari ukuran nodulus, estrogen dan progesteron menyebabkan ukuran payudara membesar, puting susu juga membesar dan warnanya lebih gelap, kelenjar montgomery membesar dan hipertropi sehingga puting dareola mammae lembab. Progesteron dan somatotropin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara, ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit.

Trimester II
Estrogen dan progesteron mempengaruhi pertumbuhan dari sistem dukutus, lobuli dan alveoli dan dapat meningkatkan produksi susu selama kehamilan. Konsentrasi dan kadar prolaktin dalam darah ibu meningkat.

Trimester III
Mammae semakin tegang dan membesar sebagai persiapan untuk laktasi akibat pengaruh somatotropin, estrogen dan progesteron, dan pada trimester ini kolostrum sudah mulai keluar.




PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS SISTEM ENDOKRIN

ESTROGEN DAN PROGESTERON
ESTROGEN PROGESTERON
PENGARUH-PENGARUH UMUM
Menyebabkan pertumbuhan baik ukuran maupun jumlah sel Peningkatan sekresi, mengendurkan (relaksasi otot polos)
PENGARUH-PENGARUH KHUSUS
1. Menyebabkan penebalan endometrium sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat berimplantasi 1. Menyebabkan penebalan endometrium sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat berimplantasi, menyebabkan relaksasi
2. Menyebabkan hipertropi dari dinding uterus dan peningkatan ukuran-ukuran pembuluh darah dan limpatik sehingga mengakibatkan peningkatan vaskularisasi, kongesti dan oedem. Perubahan ini menyebabkan adanya tanda chadwick, tanda goodell’s dan tanda hegar. 2. Merelaksasikan otot-otot polos dan berakibat :
- Meningkatnya waktu pengosongan lambung dan peristaltik.
- Meningkatkan gastrik refluks karena relaksasi cardiac spincter sehingga timbul rasa panas dalam perut (heartburn)
- Penurunan motilitas gasrointestinal sehingga konstipasi.
- Pembuluh arteri dan vena relaksasi dan dilatasi sehingga meningkatkan kapasitas vena dan venula.

3. Hipertropi dan hiperplasia jaringan payudara 3. Menjaga peningkatan suhu basal ibu
4 Hipertropi dan hiperplasia jaringan payudara 4. Merangsang perkembangan perkembangan sistem alveolar payudara
5. Dengan hormon relaksin mengendurkan jaringan ikat, otot dan ligamen sehingga dapat terjadi nyeri punggung.
Cortisol
Sumber adrenal ibu pada awal kehamilan, selanjutnya dihasilkan oleh plasenta, 25 mg diproduksi per hari, efeknya dapat meningkatkan gula darah dan modifikasi aktifitas antibodi.

Aldosteron
Sumber adrenal ibu, kadrnya sangat tinggi dlam kehamilan, menyebabkan retensi natrium dan air

HCG (Human Chorionic Gonadotropin)
Sumber trofoblast dan mencapai puncak pada sebelum 16 minggu, dari 18 minggu ke atas relatif konstan. Berfungsi sebagai pemelihara corpus luteum.

HPL (Human Plascenta Laktogen ) atau Chorionicsomatotropin
Meningkat seiring dengan plasenta dalam kehamilan, berfungsi sebagai laktogenik dan antagonis insulin.
Relaxin
Sumber corpus luteum, level tertinggi pada awal kehamilan

Pituitary Hormon
FSH dan LH tertekan karena peningkatan prolaktin. Laktasi belum dimulai sampai level prolaktin meningkat dan estrogen menurun.

Tiroid
Selama kehamilan membesar karena hiperplasia jaringan kelenjar dan meningkatnya vaskularisasi. Level tiroksi (T4) meningkat. TRH tidak meningkat, TSH meningkatsedikit, ketika HCG berada dalam puncak TSH menurun yaitu pada trimester I.

Paratiroid
Hiperplasia yang disebabkan oleh estrogen dan HPL. Tingkat parathormon dalam kehamilan meningkat dan mencapai puncaknya pada 15-35 minggu.

Pankreas
Janin dalam pertumbuhannya di dalam rahim mempunyai pertumbuhan dan perkembangan, sehingga tngkat glukosa darah ibu menurun pada awal kehamilan dan pankreas mneurunkan produksi insulin.


PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS SISTEM PERKEMIHAN

Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm, volume renal meningkat 60 ml dari 10 ml pada wanita yang tidak hamil. Utereter berdilatas perubahan fungsi ginjal selama kehamilan mungkin dipengaruhi oleh hormon maternal dan plasenta termasuk Adenocorticotrofik Hormonal (ACTH), ADH (anti diuretic hormon, aldostro, aldosteron, kortisol, HcS (human chorionic somatotropin) dan hormon tiroid. Filtrasi glomerulus meningkat sekitar 50% selama kehamilan peningkatannya dari awal kehamilan relatif yang tinggi samapai term dan akan kembali normal pada 20 minggu post partum. Glukosuria pada kehamilan tidak selamanya abnormal, hal ini mungkin berhubungan dengan penigkatan kortikosteroid. Bila sering terjadi harus diwaspai terjadi dibetes Mellitus. Peningktan glukosa ini juga mempermudah terjadinya infeksi pada saluran perkemihan. Protein urine secara normal dieksresikan 200-300 mg/hari, bila melebihi 300 mg/hari, maka harus diwaspadai terjadinya komplikasi.
Kandung kemih atau blass pada masa kehamilan tertekan oleh uterus karena posisi blass berada di depan uterus sehingga akan meningkatkan frekuensi buang air kecil. Terutama pada trimester I, Trimester II ekanan uterus terhadap blass berkurang. Karena utrus sudah mulai keluar dari rongga panggul dan pada trimester III seringb terjadi rangsangan kembali akrena bagian terendah janin turun ke rongga panggul . Selain itu vaskularisasi pada blass menyebabkan tonus otot turun. Terjadinya hemodilusi juga menyebabkan metabolisme air meningkat sehingga pembentukan urine bertambah dan kapasitas blass sampai 1500 ml.


PERUBAHAN FISIOLOGIS SISTEM KEKEBALAN

Sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar immunoglobulin dalam kehamilan tidak berubah . Imunoglobulin G atau IgG merupakan komponen utama dari imunoglobulin janin di dalam uterus dan neonatal dini. IgG merupakan satu-satunya imunoglobulin yang dapat menembus plasenta sehingga immunitas pasif akan diperoleh oleh bayi. Kekebalan ini dapat melindugi bayi dari infeksi selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar